Pemkot Bandung Dukung Penuh Program Kemanusiaan PMI
BANDUNG, GEMA1.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus
mendukung penuh program kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, saat
membuka Musyawarah Kerja PMI Kota Bandung Tahun 2025 di Kantor PMI Kota
Bandung, Selasa 25 Februari 2025.
Kang Erwin, sapaan akrabnya mengatakan, PMI
merupakan organisasi yang memiliki peran krusial dalam berbagai situasi
darurat, mulai dari bencana alam, kecelakaan, hingga kondisi medis mendesak.
"PMI selalu hadir dalam kondisi genting,
bahkan dalam peperangan. Mereka yang mendonorkan darah telah berkontribusi
besar bagi kemanusiaan. Saya meyakini bahwa mereka akan mendapatkan balasan
kebaikan yang luar biasa di akhirat nanti," ujarnya.
Pemkot Bandung mengakui peran strategis PMI
dalam penanggulangan bencana dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Pemkot
Bandung terus memberikan dukungan penuh terhadap berbagai program PMI, termasuk
dalam kegiatan vaksinasi dan penyediaan pasokan darah bagi warga Bandung.
Menurutnya, musyawarah kerja ini menjadi
momentum bagi PMI untuk mengevaluasi program kerja tahun sebelumnya serta
menyusun strategi prioritas tahun 2025.
Untuk itu, Kang Erwin pun mendorong PMI untuk
terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Salah satu
tantangan yang perlu diantisipasi adalah ketersediaan stok darah selama bulan
Ramadan.
Kang Erwin menuturkan, kebutuhan darah cenderung
meningkat, sementara jumlah pendonor menurun. Meski demikian, ia optimistis
bahwa semangat berbagi masyarakat Bandung akan tetap tinggi.
"Selama Ramadan, masyarakat cenderung lebih
banyak bersedekah. Pada tahun 2024, dari bulan Agustus hingga Desember, PMI
berhasil mengumpulkan dana Rp1,9 miliar dari masyarakat. Tahun ini, kami berharap
jumlahnya bisa meningkat dua kali lipat untuk mendukung operasional PMI dan
pelayanan kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Bandung, Ade
Koesjanto mengungkapkan, musyawarah kerja ini merupakan amanah dari anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga organisasi.
Ade berharap, program-program PMI dapat selaras
dengan kebijakan pemerintah kota, sehingga kolaborasi semakin kuat.
Saat ini, PMI Kota Bandung memiliki 13 pengurus,
didukung oleh markas dan unit donor darah dengan 26 staf, 5 ambulans, 1 mobil
jenazah, serta 40 unit motor operasional. Selain itu, terdapat sekitar 4.000
sukarelawan yang aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.
Sepanjang tahun 2024 lalu, PMI Kota Bandung
telah melakukan berbagai layanan, antara lain evakuasi jenazah sebanyak 16
orang, evakuasi pasien 75 orang, evakuasi korban kecelakaan 562 orang dan penanganan
jenazah tak dikenal sebanyak 150 orang.
Dari sisi layanan donor darah, PMI Kota Bandung
telah memperoleh sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) serta
predikat Paripurna dari Kementerian Kesehatan.
Saat ini, PMI bekerja sama dengan berbagai
institusi pendidikan seperti Poltekkes BSI Yogyakarta, Unpad, Unpas dan SMKN 3
Bandung untuk meningkatkan kualitas pelayanan darah.
Setiap hari, PMI Kota Bandung harus
mendistribusikan sekitar 500 labu darah ke 97 rumah sakit. Dengan jumlah
pendonor aktif sebanyak 80.000 orang (50.000 laki-laki dan 30.000 perempuan),
PMI terus berupaya memastikan ketersediaan darah tetap aman dan berkualitas.
Musyawarah kerja ini diharapkan dapat
menghasilkan kebijakan dan inovasi baru yang semakin memperkuat peran PMI Kota
Bandung dalam layanan kemanusiaan.
Ade optimis, PMI dapat terus menjadi organisasi
nirlaba yang profesional, dipercaya masyarakat, dan berkontribusi nyata bagi
kemanusiaan. (ay)

Tidak ada komentar