Komisi II DPRD Kota Bandung Terima Keluhan Pedagang Terkait Pengelolaan dan Tarif Sewa Pasar Gedebage
Ket Foto: Ketua Komisi II
DPRD Kota Bandung, H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., menerima audiensi dari
Aliansi Solidaritas (Peduli Pedagang Tradisional), di Ruang Komisi II DPRD Kota
Bandung, Rabu, 26 Februari 2025. Ariel/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, GEMA1.COM - Pasar merupakan sebuah aset potensi
secara ekonomis dan bernilai tinggi, oleh karena itu pengelolaannya harus
dilakukan secara optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.
Ketua Komisi II DPRD Kota Bandung, H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., menerima audiensi dari Aliansi
Solidaritas (Peduli Pedagang Tradisional) terkait Permasalahan Pasar
Tradisional Gedebage, bersama Bagian Ekonomi, Bagian Hukum Setda Kota Bandung,
dan Perumda Pasar Juara, di Ruang Komisi II DPRD Kota Bandung, Rabu, 26
Februari 2025.
Aries Supriyatna menjelaskan, pada audiensi ini Aliansi
Solidaritas menyampaikan aspirasi dari para pedagang tradisional terhadap dua
hal yaitu kejelasan pengelolaan dan tarif sewa para pedagang di Pasar Gedebage.
"Dua aspirasi itu, sudah langsung tersampaikan kepada
pihak Perumda Pasar, Bagian Ekonomi dan Bagian Hukum Setda Kota Bandung yang
memang kami undang untuk hadir dalam pertemuan ini. Tetapi karena ini persoalan
teknis, nanti Perumda Pasar khususnya yang akan menyelesaikan secara langsung
dengan para pedagang," ujarnya.
Selain aspirasi terkait dua hal tersebut, Aliansi
Solidaritas juga menyampaikan beberapa hal untuk disampaikan kepada wali kota
dan wakil wali kota Bandung saat ini, khususnya mengenai pengelolaan pasar
tradisional di Kota Bandung.
"Aspirasi ini nantinya akan kami laporkan kepada
Pimpinan DPRD Kota Bandung agar selanjutnya dapat disampaikan kepada wali kota
dan wakil wali Kota Bandung," tuturnya.
Aries Supriyatna menegaskan, poin-poin aspirasi yang telah
disampaikan dalam audiensi tersebut akan menjadi fokus dari Komisi II DPRD Kota
Bandung untuk bisa menyelesaikan sejumlah permasalahan yang terjadi pada
pengelolaan pasar tradisional selama ini.
Terlebih, pasar tradisional merupakan sebuah aset potensial
bagi Kota Bandung. Sehingga, diharapkan para pedagang di Kota Bandung dapat
memanfaatkan keberadaan pasar tradisional untuk dijadikan pusat-pusat ekonomi
dan juga pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.
"Kami berharap ke depannya, dan hal ini akan menjadi
concern kami, bahwa terkait pengelolaan pasar di Kota Bandung harus betul-betul
diadakan pembenahan. Apalagi pasar ini merupakan sebuah aset potensi secara
ekonomis dan bernilai tinggi, oleh karena itu pengelolaannya harus dilakukan
secara optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung,"
katanya. (ay)

Tidak ada komentar