Alda Abdilah Torehkan Mini Album Play NADA-NADA
Rangkaian mini album berisikan 4 deretan track audio yang
mengusung konsep lawas/retro, di dalamnya ‘Kultus
Yang Beda' adalah judul lagu yang menjadi urutan pertama dalam EP (mini
album) tersebut yang mempunyai kisah menarik dibalik lirik dengan audio berdurasi
04.15 menit.
Dalam pengambilan judul 'Kultus Yang Beda' tergambarkan
perasaan dua insan yang harus menerima keadaan atas perbedaan keyakinan dalam
hidupnya, dengan dimana dua makhluk tuhan ini digariskan untuk memiliki rasa
saling mencintai, walaupun anugerah perasaan ini dapat dikatakan tidak satu
tujuan dalam keyakinan.
Menariknya mereka berfikir kita hanya berbeda dalam lantunan
puji sembah ataupun terhalang dari beda cara berdoa, akan tetapi apapun
keyakinan yang mereka miliki itulah yang terbaik dan tidak ada hambatan bagi
mereka untuk saling mencintai, pada akhirnya dua makhluk tuhan itu berprinsip
bahwa karena perbedaanlah seharusnya bisa di satukan dengan Cinta. Terciptanya
susunan lirik pada karya ini yaitu dari dua buah ide yang dikolaborasikan Alda Abdilah dan Dany Setiawan.
Melangkah pada karya dengan judul 'Terjebak Dalam Ribuan Malam' yang diciptakan Alda Abdilah, ini
menjadi urutan kedua dalam rangkaian EP (mini album) Play NADA-NADA.
Sebuah lagu yang berdurasi 02.47 menit ini mempunyai kisah
pengalaman percintaan yang berbeda, karena di dalam keseluruhan liriknya
menceritakan seseorang yang terjebak dalam kerinduan, kebahagiaan, kegelisahan,
suka dan duka atas mengingat kisah masa lalu yang pernah ia lewati bersama
lawan pasangannya, sehingga pada garis akhir hidupnya lawan itu memilih jalan
bersama makhluk tuhan lainnya.
Seseorang ini menganalogikan kisahnya seolah pada semesta,
seperti separuh penggalan lirik yang tertulis ”sinar indah bulan mengingatkan
kisahku, bersama berdua hangat peluk darimu, hanya meninggalkan lembar-lembar
kenangan, dan bulanku kau pergi dengan sang bintang, apalah aku hanyalah
malammu, waktu ke waktu ku menatap dirimu, malam tenang mengiringi sepiku, di ribuan
malam tergambarkan selalu wajahmu.”
Jelasnya seseorang ini adalah langit yang hanya bisa menatap
cantiknya bulan bersinar dan indahnya cahaya bintang dengan terus berulang-ulang,
hingga hari demi hari, waktu ke waktu, malam ke malam, menjadi tampungan semua
perasaan hingga terjebak dalam perasaan itu dengan beribu-ribu malam.
Terciptanya lirik manis ini pun oleh Alda Abdilah, selain itu pada proses
pembuatan instrumen ‘Terjebak Dalam Ribuan’di bantu oleh M Nadia Dinata.
Masuk dalam ringkasan selanjutnya Alda Abdilah menetapkan
karya berjudul ‘Semayam Siang’ menjadi deretan track ketiga sebagai penutup
kisah pilu dalam rangkaian EP Play NADA-NADA sebelum melangkah pada karya
bernuansa romansa.
‘Semayam Siang’ adalah karya yang diciptakan Alda Abdilah
dengan penulisan lirik yang di bantu oleh Dany Setiawan yang berlatar memiliki
perjalanan, perasaan, keresahan atas kehidupan dalam dirinya. Lagu ini
menceritakan tentang ditinggalkannya seseorang yang dicintainya sehingga ia
tidak pernah bisa melupakan momen-momen yang pernah dilewati sampai seseorang
ini lupa bahwa kebersamaan itu tidak akan berakhir abadi. Atas ketiadaannya, ia
menghabiskan waktunya dengan mengubur rasa dalam keadaan hati yang sedang
bersinar terang tetapi harus mengalami kisah pilu.
Perasaan yang berat begitu dirasakan, namun seseorang ini
memiliki pesan bahwa setiap orang tidak bersifat kekal atau memiliki dinamika
dalam hidup seperti meninggalkan ataupun ditinggalkan, perkembangan pikiran,
perubahan sikap atau rasa, hingga lain-lainnya. Atas perasaan itu janganlah
terlalu larut dalam kesedihan, karena dalam setiap perasaan adalah dinamika
dalam hidup, yang bisa menjadi pelajaran.
Ia menyimpulkan bahwa ibaratnya raga yang telah mati bukan
berarti juga akan menghilangkan rasa yang pernah ada. Latar dalam karya ini
merupakan pengambilan kisah dalam lingkungan sekitar, apapun keadaanya yang
dipaksa harus berakhir seperti hubungan keluarga, percintaan, ataupun kehidupan
lainnya.
Di tahun 2023, menjadi status penciptaan pada ketiga deretan
lagu tersebut hingga terjadinya ditahap perekaman, sampai pada akhirnya Alda
Abdilah berhasil merealisasikan karya-karya itu untuk mengudara di tahun 2025. Berbeda
dengan karya ekslusif berjudul 'Sabda Puja Puspita' yang disimpan menjadi
deretan track terakhir/urutan ke empat dalam rangkaian EP, walaupun proses
penciptaan karya ini dibuat di tahun 2023, namun hingga terjadinya pada proses
perekaman 'Sabda Puja Puspita' ini bisa terealisasikan di tahun 2024.
Dengan gebrakan baru Alda Abdilah menggandeng salah satu
musisi asal Kota Bandung untuk berduet dan berkolaborasi dalam pengkaryaan lagu
ini, hingga akhirnya ke empat track yang sudah ditetapkan menjadi rangkaian
mini album. Dan telah dirilis di awal tahun 2025 sekaligus menjadi awal
gebrakan dalam solo karir Alda Abdilah dengan mengusung tema karya lawas, berharap
membuat sesuatu yang berbeda atas rilisan-rilisan karya sebelumnya.
Sabda Puja Puspita, lagu yang diciptakan Alda Abdilah dengan
susunan lirik yang di bantu oleh Dany Setiawan dengan penceritaan romansa
seseorang yang memuja-mujakan satu wanita khayalan tak berwujud. Setiap detil
pesonanya selalu terukir ketika ia menutup matanya.
Di benaknya tergambarkan sosok Puspita berparas cantik
memiliki rambut hitam panjang berkilau, bibir merah yang selalu tersenyum, mata
mempesona, kulit yang lembut seperti salju. Dengan demikian kehadiran wanita
tersebut mampu mencairkan segala kegundahan setiap kali ia memandangi jendela,
dengan sambut angin malam yang menyapu pikirannya. Sehingga membuat ia
terhanyut jauh melayang ke dalam keindahan Puspita atau kepada sosok yang tak
pernah benar-benar ada.
Ketika ia menutup mata, bayangan Puspita menjadi lebih
jelas, ia merasa Puspita mengerti segalanya tanpa kata-kata, hanya dengan
tatapan penuh kasih. Namun, setiap kali ia membuka mata dan kembali pada dunia
nyata, kesunyian menyambutnya, dan realita membawanya kembali pada kenyataan
bahwa sosok itu tak pernah lebih dari sekedar angan-angan.
Jelasnya Puspita hanyalah gambaran ideal yang tercipta dari
kesendirian dan kesepian dari seseorang tersebut. Namun, ia tak pernah lelah
untuk menunggu saat dimana mimpinya menjadi nyata, atau setidaknya tetap
menemani dalam sepi. (ay)
Kultus Yang Beda
Composer : Alda Abdilah
Penulis Lagu : Alda Abdilah, Dany Setiawan
Producer : Alda Abdilah
Terjebak Dalam Ribuan
Malam
Composer : Alda Abdilah, M Nadia Dinata
Penulis Lagu : Alda Abdilah
Producer : Alda Abdilah
Semayam Siang
Composer : Alda Abdilah
Penulis Lagu : Alda Abdilah, Dany Setiawan
Producer : Alda Abdilah
Sabda Puja Puspita
Composer : Alda Abdilah, M Nadia Dinata
Penulis Lagu : Alda Abdilah, Dany Setiawan
Producer : Alda Abdilah, Syifa Maula Asfaraina

Tidak ada komentar