bank bjb Pererat Kolaborasi di Sektor UMKM dengan Kunjungan ke PT Agro Sari Satwa di Bali
Denpasar, gema1.com Jajaran Direksi bank bjb menghadiri kegiatan sarasehan dengan peternak mitra binaan bank bjb dan PT Agro Sari Satwa di Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali pada Senin, 16 Desember 2024.
bank bjb
berkomitmen memperluas sinergi dan kolaborasi, termasuk dengan para pelaku
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor peternakan.
Sektor ini dinilai layak mendapatkan dukungan perbankan karena berkontribusi
signifikan dalam membuka lapangan kerja, memperkuat perekonomian lokal, dan
menjaga ketahanan pangan nasional.
Kegiatan
sarasehan ini, dihadiri langsung Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi dan Founder PT Agro Sari Satwa, Ir. I
Gusti Made Putra Wibawa. Juga turut hadir, Direktur
Komersial dan UMKM bank bjb, Nancy
Adistyasari dan Pemimpin Divisi UMKM Deny Mulyadi.
Dalam
kunjungan ini, jajaran direksi bank bjb dan PT Agro Sari Satwa memberikan
edukasi terkait pengelolaan finansial dan berdiskusi langsung dengan para
peternak sapi. Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Ayi Subarna menyampaikan, bahwa
acara ini merupakan bentuk kolaborasi antara bank bjb dan PT Agro Sari Satwa dalam rangka meningkatkan produktivitas
sekaligus mengoptimalkan potensi para peternak sapi mitra binaan.
bank bjb
berkomitmen untuk terus hadir di wilayah mana pun di Indonesia demi mendukung
pengembangan ekonomi masyarakat. bank bjb percaya, dengan memberikan
akses modal yang terarah dan pendampingan yang tepat, UMKM di sektor peternakan
bisa berkembang lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Dengan
dukungan berkelanjutan, baik dari segi finansial maupun manajemen, menjadi
model keberhasilan kemitraan UMKM yang berkelanjutan di sektor peternakan. Ini
juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perbankan dan pelaku usaha
mampu menciptakan sinergi yang menguntungkan semua pihak.
Salah
satu peternak binaan, Made Antara, mengatakan bahwa dukungan dari bank bjb baik
pendanaan, hingga pendampingan turut membantu usaha peternakannya semakin
berkembang. “Dukungan KUR dari bank bjb sangat membantu kami, terutama
dalam memastikan kelangsungan usaha. Bibit sapi yang kami terima berkualitas,
dan pasar yang sudah tersedia membuat kami tidak perlu khawatir soal
penjualan,” ujar Made.
Sementara
itu, Founder PT Agro Sari Satwa, Ir.
I Gusti Made Putra Wibawa menjelaskan, kemitraan ini dijalin dengan para
peternak yang tersebar di sejumlah wilayah di Bali. Di antaranya Kabupaten
Tabanan, Kabupaten Badung dan Kabupaten Jembrana serta terus di kembangkan ke
wilayah lainnya di Klungkung dan Karangasem.
"Jumlah
anggota kemitraan saat ini sejumlah 50 orang dengan kepemilikan 3 sampai 8 ekor
untuk setiap peternaknya. Populasi keseluruhan sapi khas Bali yang tergabung
dalam kemitraan kata I Gusti Made Putra Wibawa.
Sebagai
informasi, PT Agro Sari Satwa sendiri memiliki perjalanan usaha yang cukup
panjang. Didirikan pada tahun 2019, perusahaan ini merupakan kelanjutan dari
program Sarjana Membangun Desa tahun 2009 yang awalnya berfokus pada pembinaan
kelompok budidaya sapi Bali. Seiring waktu, kebutuhan akan pengelolaan yang
lebih profesional mendorong pembentukan farm ini, yang kini melayani berbagai
kegiatan seperti budidaya sapi Bali, penyediaan sarana produksi pertanian dan
peternakan, hingga trading sapi Bali baik lokal maupun antar pulau.
I Gusti
Made Putra Wibawa memaparkan pemasaran sapi mencakup lokal Bali dan antar
pulau, dengan rata-rata sapi yang diantarpulaukan dalam setahun mencapai 3.000
ekor dengan nilai nominal kurang lebih Rp47-50 miliar. Untuk
pasar Nasional meliputi Jatim, Jateng, jabar, Palembang, Jambi dengan klien
penerima 15 orang. Di mana momentum potensialnya, selain potongan harian untuk
rumah potong, juga untuk kebutuhan pada momen Hari Raya Idul fitri dan Idul adha.
bank bjb,
melalui kantor cabangnya di Denpasar, telah menjalin perjanjian kerja sama
(PKS) dengan PT Agro Sari Satwa. Dalam kerja sama ini, bank bjb menyalurkan Kredit Usaha Rakyat
(KUR) kepada peternak binaan PT Agro Sari Satwa dengan nominal mencapai Rp 100
juta per peternak. Menariknya, mekanisme penyaluran modal ini berbeda dari
biasanya.
Modal
kerja berupa KUR ini disalurkan dalam bentuk bibit sapi serta kebutuhan
peternakan lainnya seperti pakan, nutrisi, obat-obatan, dan fasilitas
kesehatan. Para peternak juga mendapatkan pendampingan intensif untuk mengelola
usaha penggemukan sapi.
Dalam
model kerja sama ini, PT Agro Sari Satwa berperan sebagai offtaker yang menjamin para peternak dapat menjalankan penggemukan
sapi dengan baik hingga masa panen, yang biasanya berlangsung selama enam
bulan. Setelah itu, sapi hasil budidaya dijual melalui PT Agro Sari Satwa, yang
sudah memiliki jaringan pasar yang luas.
Keuntungan
dari hasil penjualan sapi kemudian dibagi secara profit-sharing antara peternak
dan PT Agro Sari Satwa. Dari laba yang didapatkan, para peternak akan membayar
angsuran KUR kepada bank bjb sesuai dengan ketentuan pemerintah. Skema
ini memastikan peternak tidak hanya mendapatkan modal, tetapi juga pasar yang
terjamni.
Dukungan
bank bjb kepada PT Agro Sari Satwa dan mitra peternaknya memberikan
manfaat ganda. Di satu sisi, peternak mendapatkan kejelasan dan kepastian dalam
mengembangkan usaha mereka. Di sisi lain, bank bjb memperkuat portofolio pembiayaan UMKM-nya sekaligus membantu
menggerakkan roda ekonomi di Bali.
Sementara
itu, PT Agro Sari Satwa juga memiliki peran penting dalam memastikan
keberhasilan pola kemitraan ini. Dengan moto “Maju, Tumbuh, dan Berkembang
Bersama,” perusahaan ini tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga
pada pemberdayaan peternak. Saat ini, PT Agro Sari Satwa memiliki mitra
peternak di beberapa kabupaten di Bali dengan populasi sapi yang mencapai 300
ekor.
“Prinsip
dasar kami adalah berbagi untung. Ketika peternak untung, usaha akan berjalan
berkesinambungan,” jelas I Gusti Made Putra Wibawa, pendiri PT Agro Sari Satwa.
Tidak ada komentar