Pemkot Bandung Kembangkan Ekosistem Gim Lokal Melalui Sistem Patrakomala
Jakarta, Gema1.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengapresiasi
kinerja Pemkot Bandung dalam pengembangan ekosistem Gim lokal. Menurutnya, Kota
Bandung adalah salah satu best practice untuk ekosistem pengembangan gim yang
bisa dikembangkan daerah lain.
"Saya apresiasi beberapa daerah
yang pengembangan ekosistem gimnya. Salah satunya Bandung, ada pula Malang,
Jogja, Tangerang sangat meningkat. Peran pemerintah daerahnya sangat aktif,"
ungkap Sandiaga saat menghadiri Rapat Percepatan Pengembangan Industri Gim
Nasional di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024.
Sandiaga mengatakan potensi pasar Gim
global diperkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga mencapai USD 504,28
miliar pada tahun 2030, dengan peningkatan sebesar 69,7 persen dibandingkan
tahun 2024.
Namun, ekosistem gim lokal belum
terbentuk kuat sehingga pangsa pasar gim di Indonesia masih didominasi oleh gim
asing (99,5 persen), sementara gim lokal hanya menguasai 0,5 persen.
Sandiaga menyebut, implementasi
Perpres 19/2024 diharapkan mendorong penguatan ekosistem Gim lokal agar bisa
menguasai 70 persen pasar dalam negeri.
Untuk itu penting adanya peningkatan
pemanfaatan gim lokal oleh K/L (Kementerian/Lembaga), Pemda, BUMN, BUMD, dan
institusi pendidikan serta aktivasi Rencana Aksi Daerah untuk pengembangan Gim
lokal.
Sementara itu, Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandung terus mengembangkan ekosistem pengembangan industri Gim lokal.
Hal ini sejalan dengan implementasi Perpres 19/2024 sebagai upaya mendorong
penguatan ekosistem Gim lokal.
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara
mengatakan, Kota Bandung telah memetakan potensi pengembangan Gim dari beberapa
sektor terutama sektor seni rupa, kuliner, fesyen, fotografi dan videografi,
maupun desain produk.
Secara kebijakan, Kota Bandung telah
mendukung pengembangan Gim ini dengan beberapa program yang telah dilaksanakan
diantaranya penyediaan platform sistem informasi Patrakomala.
"Patrakomala membantu talenta
dan pengembang gim untuk mendapatkan mengakses Hak Kekayaan Intelektual. Selain
itu APBD kita mendukung Bandung Creative Hub menjadi ekosistem pengembangan
anak muda," kata Koswara.
Selain itu, ada pula pertemuan rutin
di 17 sub sektor kreatif di Patrakomala Coffee Club, Koswara juga menyebut di
Kota Bandung telah ada komunitas "Game Developer" Bandung dengan 890
anggota. Beberapa perusahaan pengembang asal Kota Bandung juga telah go internasional.
"Contohnya ada perusahan
bernama Agate yang omzetnya Rp14 miliar per tahun. Gimnya sudah diunduh 7.100
kali. Di dalamnya sudah ada monetisasi sehingga dapat berbayar," katanya.
Kemudian, ada pula gim yang sudah
dipakai Eropa dan Amerika dengan jumlah pendapatan hampir 1,4 juta dolar dan
sudah digunakan 5.000 pemain aktif di seluruh dunia. Gim ini juga sudah diunduh
lebih dari 143 ribu pemain dan telah mencapai omzet Rp55 miliar.
Di tempat yang sama Menteri Dalam
Negeri, Tito Karnavian mendorong seluruh pemerintah daerah untuk terus
mengembangkan industri Gim lokal agar terus berkembang. "Kita mendorong
gim lokal kita terus berkembang. Semua kepala daerah tolong inisiatif
mengembangkan potensi ini yang mungkin bisa juga dijadikan PAD terbaru," jelas
Tito. (ay)
Tidak ada komentar