Wujudkan Bandung Smart City, ASN Harus Jadi Tulang Punggung
GEMA1.COM - Untuk mewujudkan kota Cerdas membutuhkan empat hal. Yakni ruang fiskal atau anggaran, modal sosial, infrastruktur komunikasi, dan sumber daya manusia (SDM).
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota
Bandung, Yana Mulyana saat Membuka acara Bimbingan Teknis Program Smart City
Tahun 2021 secara Virtual di Bandung Command Center, Balai Kota Bandung, Senin (17/5/2021).
Menurut Yana, dalam membangun kota
cerdas, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah SDM yang menjadi tulang punggung
implementasi kota cerdas di Kota Bandung.
"Jika dianalogikan, kota cerdas
itu tubuh manusia. Untuk menjaganya maka tulang punggungnya harus senantiasa
diperkokoh dengan berolahraga dan latihan fisik," ungkapnya.
"Untuk memelihara kota cerdas
di Bandung, maka ASN pun harus terus dilatih. Agar pemahaman, cara berpikir,
dan kerja, serta keterampilannya semakin baik," lanjutnya.
Yana pun menyampaikan penghargaan
yang diraih Kota Bandung dalam konteks kota cerdas, seperti peringkat ke-28
kota tercerdas di dunia versi Eden Strategy Institute.
"Kota Bandung ini merupakan
satu-satunya yang mewakili Indonesia. Pencapaian ini prestasi sekaligus beban.
Prestasi karena apa yang kita kerjakan mendapat apresiasi dari pihak luar,
beban karena jangan sampai ini membuat terlena," ungkapnya.
Oleh karena itu, para ASN harus
mengetahui tantangan kota cerdas. Sebagai SDM penunjangnya, ASN perlu
menyosialisasikan kota cerdas lebih merata ke masyarakat.
Perlu diketahui, Kota Bandung
mempunyai aplikasi layanan publik berbasis teknologi informasi. Seperti BIMMA (Bandung
Integrated Manpower Management Application) di Disnaker, BOSEH (aplikasi bike
sharing), ARIMBI (Aplikasi Real Time Berbagi Informasi).
Selain itu ada juga, ASIK (Aplikasi
Sistem Informasi Kewirausahaan), PUSICOV (Pusat Informasi Covid-19), LAPOR dan
Call Center 112 yang merupakan layanan pengaduan masyarakat.
"Jangan sampai warga tidak tahu
apa itu kota cerdas, apa tujuannya, bagaimana cara beroperasinya, apa saja
layanannya, serta apa yang dituntut dari masyarakat," ucapnya.
"ASN harus mengadaptasi dengan
cepat berbagai aplikasi layanan publik berbasis teknologi informasi. Agar
ketika layanan itu diberikan kepada masyarakat benar-benar prima,"
katanya.
Yana berharap melalui tinjauan
lapangan ini dapat meningkatkan kualitas serta komitmen implementasi atau
pelaksanaan Program Bandung Kota Cerdas 2021.
"Terima kasih kepada narasumber
dari Kementrian Komunikasi dan Informatika RI atas waktunya dalam memberikan
sharing ilmu kepada para peserta. Semoga tinjauan lapangan ini makin
memantapkan Bandung sebagai kita cerdas terdepan di Indonesia," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana menyampaikan,
Kota Bandung tidak memiliki sumber daya alam (SDA), seperti minyak, gas,
pertanian, atau kehutanan, sehingga Kota Bandung menjadi kota jasa.
Oleh karena itu, Bandung Smart City
adalah bagaimana Kota Bandung berfungsi secara maksimal dalam mengelola sumber
dayanya secara efektif dan efisien.
Dengan menjawab tantangan dan
problematika kota lewat solusi yang inovatif, terintegrasi, serta berkelanjutan
demi mewujudkan Kota Bandung yang nyaman dan dicintai.
"Kota jasa menekankan ide-ide
kreatif, inovatif dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan kota.
Alhamdulillah Kota Bandung mendapatkan anugerah kota kreatif oleh Unesco tahun
2007," katanya.
"Kemudian inisiasi dalam
membangun smart city tidak hanya dilakukan oleh Pemkot Bandung atau diskominfo
saja. Berbicara tentang smart city, tentu saja ini berkaitan dengan seluruh
perangkat daerah, serta stakeholder seperti masyarakat, komunitas, pelaku
usaha, dan akademisi," ungkapnya.
Menurut Yayan, kegiatan tersebut
adalah untuk mengevaluasi, sosialisasi dan tinjauan lapangan secara daring yang
berguna. Tujuannya untuk memberikan bimbingan, cara melakukan evaluasi program
smart city, dan memeriksa kembali sekaligus membantu daerah meningkatkan
evaluasi pada tahun 2021.
"Pelaksanaan acara hari ini
adalah paparan, evaluasi, manajemen resiko, dan klaster smart city oleh prof
Dr. Marsudi Wahyu. Dilanjutkan besok dengan tinjauan lapangan ke beberapa
OPD terpilih," katanya.
"OPD yang terpilih tinjauan
lapangan adalah Aplikasi Salaman oleh Disdukcapil, Buruan SAE oleh DKPP, Kang
Pisman oleh DLHK, RW Net yang dikembangkan Diskominfo, Layad Rawat oleh Dinkes,
HAYU-GAMPIL oleh DPMPTSP, lanjutnya. (agg).
Tidak ada komentar